Sejak keberangkatan saya untuk bertugas di Sumba Timur, tempat yang paling ingin saya kunjungi adalah Pulau Komodo.
Pada saat itu, bayangan saya ya...hanya si Komo saja.
Senja di Labuhan Pantai Pede |
Labuhan Bajo |
Tapi ternyata salah besar.
Tempat wisata di Flores "lebih bukan tentang Komodo".
Semuanya menakjubkan.
Makan Bareng |
Ah...tidak jadi masalah, pikirku.
Aku, Putri dan Ifti yang jadi korbannya.
Kami terpaksa harus berpisah dari rombongan kami.
Tapi bukan masalah besar. Justru perpisahan ini menjadi lebih menyenangkan. Banyak hal yang kudapat dari perjalanan ini.
Dengan menumpang di boat yang di pimpin oleh Kapten Jay ini, kami mengarungi lautan flores.
Beruntung 2 orang bule yang satu kapal dengan kami berasal dari Prancis. Dealvy (23 tahun) dan Arno (26 tahun). Keduanya tidak terlalu lancar dalam berbahasa Inggris, jadi aku dapat berkomunikasi dengan baik, (sama-sama gak lancar, hehe)
Dua orang lagi, tidak terlalu banyak berbicara. Amy (33 tahun) dan Brad (33 tahun). Dari akun facebook mereka, kurasa mereka suami istri. Entahlah. Apa peduliku.
Liburan ini, seperti yang kuimpikan. Serasa liburan bertiga. Aku bisa memilih antara diam dan berbicara kapanpun aku mau.
Kapten Jay adalah kapten yang hebat. Meskipun sedikit cerewet, tapi kami tidak terlalu terganggu.
Dua orang ABK yang sangat ramah dan murah senyum, Bang Aris dan Kang Abik. Kemudian satu lagi, siswa magang dari Ruteng, Dedy namanya.
Kurasa perjalananku lebih berwarna dibandingkan dengan teman-teman yang lain.
Lautan Flores sungguh jernih. Di sekeliling, terlihat pulau-pul;au kecil yang tidak berpenghuni, mungkin juga tidak bernama. Berulang kali aku bertanya pada Kang Abik tentang pulau yang kami lewati, dia selalu menggeleng tidak tahu. Mungkin pengetahuan Bang Aris lebih banyak, tapi sayang, Bang Aris jarangt menemani kami duduk di anjungan kapal.
Jadi ya, kami hanya duduk melihat Amy, Brad dan Arno ngambang di permukaan laut, menunggu kabar dari mereka tentang berapa banyak Hiu dan Ikan Pari yang berhasil mereka lihat.
Tempat kedua adalah Pink Beach. Kali ini, Kapten Jay berjanji akan membimbing kami untuk snorkeling. Awalnya kukira, Pink Beach adalah tempat untuk menikmati indahnya pasir yang berwarna pink. Tapi ternyata tidak. Memang sih warna pasir di pantai ini pink. Tapi ternyata, pantai ini menyimpan keindahan lain yang jauh lebih menakjubkan. Ikan.
Wah......tak terbayangkan. Indah, sangat sangat sangat sangat sangat sangat indah.
Entah berapa ribu ikan di lautan ini. Dan tak terhitung pula berapa juta warna yang tertangkap oleh mataku.
Pink Beach |
Jadi harus naik sampan |
Gak boleh melepas jangkar |
Kami akhirnya melanjutkan perjalanan ke pulau Komodo, setelah puas dan megap-megap karena air laut yang tak sengaja masuk ke hidung dan mulutku (maklum, pengalaman pertama, belum pintar masang masker).
Di pulau Komodo, kami ditawarkan untuk memilih antara Short Track, Medium Track, atau Long Track. Sebagaimana kebanyakan orang Indonesia, kami lebih suka yang tengah. Kami memilih Medium Track. Beruntungnya keempat bule itu setuju.
Tidak lama. Langkah Arno yang terlalu panjang menyebabkan kami terlalu cepat sampai di ujung perjalanan. Karena merasa belum puas dan belum seekor Komodopun yang kami temui, Arno mengusulkan untuk mengambil Long Track.
Mr. Jack, Ranger yang mengawal kami menolak pada awalnya, tapi setelah diberikan beberapa pengertian akhirnya dia setuju.
Sarang Burung Gosong |
Tai Komodo, hehe |
Pulau Komodo |
Bukit Sulfur |
Di perjalanan menuju kapal, seseorang meneriakiku dengan menggunakan bahasa Jawa, mereka bilang ada komodo besar...
Kami semua lari mendekat dengan bahagia.
Sebenarnya aku bingung juga. Apa sih yang dicari dari Komodo? Lucu enggak, imut juga enggak. Tapi ya... sudahlah, yang penting mereka puas dengan tempat-tempat wisata di Indonesia.
Kami kemudian menuju ke Pulau Kalong untuk bermalam di sana.
Subhanallah.... kalongnya besar sekali... Mungkin bisa mencapai 1 meter panjangnya.
Matahari terbit di pulau Kalong |
Malam yang tidak terlalu dingin. Beruntung pada jam 3 aku terbangun dan secara tidak sengaja menyaksikan keajaiban alam yang luar biasa. Bulan tenggelam. Indah? Sangat.
Pagi-pagi sebelum Shubuh kami semua terbangun, tak mau melewatkan satu lagi momen luar biasa. Matahari terbit.
Pintu masuk ke pulau Rinca |
Sekitar jam 8 pagi, kami tiba di Pulau Rinca. Di sini, kami bertemu dengan l;ebih banyak Komodo, tapi ukurannya lebih kecil daripada Komodo di pulau Komodo.
Pemandangan laut dilihat dari bukit di pulau Rinca |
Si Komo |
Dari Pulau Rinca, kami bertolak ke Pulau Bidadari.
Pulau Bidadari |
Arno, Delphine, Amy, Brad, Nik, Ifti, dan Putri |
Terima kasih teman....
Pertemuan yang tidak terlupakan.
Perjalanan ini jadi jauh lebih menarik bersama kalian.
Nice to meet you.
Semoga kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan.
Maklum nih,,,,
BalasHapusBaru belajar ngeblog...
Itu ada tulisan yang backgroundnya jadi putih, kok bisa ya?
Ada yang bisa membantu?
like this...
BalasHapuswww.zamlahani.co.cc